Makassar (YLM) – 23 September 2023 Sirclo kembali menghadirkan program panen omset yang sebelumnya telah diadakan dibeberapa Kota besar di Indonesia dengan mengusung tema Sustainable Business UMKM 2.0
Setelah sukses dilaksanakan dibeberapa kota besar di Indonesia, maka sirclo untuk yang pertama kalinya digelar di Kota Makassar, berkolaborasi dengan Yayasan Lestari Mulia dan WasteforChange dalam program USAID-CCBO (Clean Cities Blue Ocean)
Kolaborasi antar sektor tersebut dengan maksud untuk menghubungkan antara UMKM berbasis digital yang berkelanjutan dengan peningkatan kesadaran pelaku bisnis akan pentingnya menjaga lingkungan.
Kegiatan Panen Omset ini di dihadiri oleh peserta yang berasal dari UMKM sekota Makassar dan perwakilan dari 6 entitas wilayah dampingan program USAID-CCBO (Clean Cities Blue Ocean)
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Dinas Koperasi Kota Makassar yang kemudian dilanjutkan dengan workshop atau sosialisasi tentang tata cara penggunaan aplikasi atau website sirclo store untuk memudahkan pemilik UMKM dalam memasarkan dan mengolah usahanya melalui panen omset
Selain materi seputar sirclo store, juga disampaikan materi tentang hubungan ekonomi dan Lingkungan yang dibawakan oleh Saka Dwi Hanggara dari waste4Change selaku Manager project program CCBO Kota Makassar. Beliau menyampaikan bagaimana Lingkungan dan ekonomi saling mempengaruhi. Agar kegiatan ekonomi bisa mendukung lingkungan maka harus mengimplementasikan yang dimaksud dengan circular ekonomi yaitu suatu pola membuat-memakai-memperbaharui.
Selain narasumber dari sirclo dan Waste4Change, kegiatan panen omset ini juga turut mengundang Founder sekaligus CEO dari Rappo Indonesia yaitu UMKM yang bergerak dalam pembuatan souvenir yang berasal dari daur ulang sampah khususnya sampah kantong plastik dengan memberdayakan wanita di pesisir.
Akmal menyampaikan bagaimana usaha yang ada harus mendukung 3 bottom line yaitu usaha yang ada harus mendukung people, profit dan planet, dimana bisnis tidak hanya sekedar cuan tapi harus tetap bisa mendukung atau berdampak terhadap lingkungan dan manusia. Rappo Indonesia merupakan salah satu UMKM yang telah mendukung 3 bottom line ini.
Setelah membahas tentang hubungan lingkungan dan ekonomi, maka kegiatan dilanjutkan dengan sosialiasi Digital Marketing yang dibawakan oleh Rangga Prayuga selaku CO-founder Red Tree Asia. Pada sesi ini beliau menyampaikan bagaimana pentingnya branding atau identitas dari produk yang dipasarkan serta strategi marketing yang tepat sasaran. “Tidak ada ide marketing yang salah atau benar yang ada yaitu tepat dan sesuai dengan sasaran ” ujar Rangga.
Diakhir Kegiatan kembali diadakan sosialisasi singkat tentang sirclo store dan beberapa penilaian untuk projek panen omset ini. Salah satu bentuk penilaiannya yaitu peserta panen omset diwajibkan membawa sampah mereka yang telah dipilah ke bank sampah. Pihak Yayasan Lestari Mulia merekomendasikan 6 Bank Sampah Unit yang merupakan Binaan dari CCBO yakni BSU Sambung Jawa, Baji Pakmai, Rajawali, Albury, Pesisir, Tangkasa 06 atau bank sampah diluar binaan CCBO yang dekat dari lokasi peserta panen omset.
Adanya kerja sama antara Sirclo, Waste4Change dan Yayasan Lestari Mulia ini diharapkan mampu menumbuhkan bisnis yang sustainable dan ramah lingkungan, dengan membawah sampah pilahnya ke bank sampah terdekat sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Pelatihan yang sangat berguna bagi masyarakat dalam menjaga lingkungan sembari menumbuhkan perekonomiannya