Timbulan sampah akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Perubahan pola hidup dan tingkat ekonomi masyarakat menjadi salah satu faktor perubahan komposisi sampah yang dihasilkan. Oleh sebeb itu, perlu dilakukannya survey timbulan sampah untuk memastikan komposisi sampah yang dihasilkan oleh masyarakat baik di rumah, sekolah, rumah makan, kios, kantor, pasar dll. Hasil dari survey tersebut akan menjadi pola intervensi dalam perencanaan pengelolaan sampah di Kota Makassar.
Metode sampling sampah yang digunakan ini mengacu kepada SNI 19-3964-1994 tentang Standar Metode Pengumpulan dan Pengukuran Sampel Timbulan dan Komposisi Sampah Kota, yaitu mengukur timbulan dan komposisi sampah selama 6- 8 hari berturut-turut.
Kegiatan survey timbulan sampah ini dilakukan di 8 daerah layanan bank sampah dan TPS 3R yakni;
- Masyarkat daerah TPS 3R Darul Aman.
- Masyarkat daerah TPS 3R Barrang Lompo.
- Masyarkat daerah Bank Sampah Baji Pa’mai
- Masyarkat daerah Bank Sampah Sambung Jawa.
- Masyarkat daerah Bank Sampah Pesisir
- Masyarkat daerah Bank Sampah Al Bury
- Masyarkat daerah Bank Sampah Tangkasa 06
- Masyarkat daerah Bank Sampah Rajawali
Kegiatan ini mengambil sampel sampah dari 45 rumah di masing-masing tempat pengolahan sampah tersebut selama 1 minggu. Dimana kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui komposisi sampah yang ada di masyarakat dekat daerah layanan.
Hasil dari sampling sampah tersebut digunakan untuk melakukan analisis pengaruh karakteristik terhadap timbulan sampah seperti penghasilan terhadap jumlah timbulan sampah yang di hasilkan, strata sosial terhadap jumlah timbulan sampah yang di hasilkan, waktu weekend terhadap jumlah timbulan sampah yang di hasilkan serta jumlah jiwa terhadap jumlah timbulan sampah yang di hasilkan.